Baca: 1 Korintus 12: 1- 14
12:1Sekarang tentang karunia-karunia Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui kebenarannya. 12:2Kamu tahu, bahwa pada waktu kamu masih belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu. 12:3Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: ‘Terkutuklah Yesus!’ dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: ‘Yesus adalah Tuhan’, selain oleh Roh Kudus.
12:4Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. 12:5Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. 12:6Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. 12:7Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. 12:8Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. 12:9Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. 12:10Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. 12:11Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
12:12Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. 12:13Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. 12:14Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.
Teks Alkitab Terjemahan Baru Indonesia © LAI 1974 |
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 126– 128 ; 1 Korintus 10: 19- 33
Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. —1 Korintus 12:4
Saya pernah diundang untuk bertemu dengan seorang pianis terkenal dunia. Karena sejak kecil saya sudah berkutat dengan musik—bermain biola dan piano, dan terutama menyanyi solo di gereja dan acara-acara lainnya—saya senang sekali mendapatkan kesempatan ini.
Ketika saya bertemu dengan sang pianis, barulah saya tahu bahwa ia tidak terlalu fasih berbahasa Inggris. Saya juga terkejut ketika ia menyiapkan cello untuk saya—padahal saya sama sekali belum pernah mempelajari alat musik itu—dan meminta saya memainkannya. Ia berkeras menyuruh saya main dan ia akan mengiringi saya. Saya menggesekkan beberapa nada, dengan berusaha meniru cara bermain biola yang saya pelajari. Setelah saya mengakui bahwa saya tidak bisa, kami pun berpisah.
Saya terbangun dan menyadari ternyata kisah tadi hanya mimpi. Namun, karena saya memang mempunyai latar belakang bermusik, dalam benak saya terus terbayang kata-kata, Mengapa tidak kau katakan kepadanya bahwa kau bisa menyanyi?
Allah memperlengkapi kita dengan talenta dan karunia rohani agar kita mengembangkannya untuk kebaikan bersama (1Kor. 12:7). Dengan sungguh-sungguh membaca Alkitab dan mendengarkan nasihat bijak dari orang lain, kita dapat semakin mengerti tentang karunia (atau karunia-karunia) rohani unik yang kita miliki. Rasul Paulus mengingatkan bahwa apa pun karunia rohani itu, kita perlu meluangkan waktu untuk mengenali dan menggunakannya, dengan menyadari bahwa Roh Allah memberikan karunia kepada tiap-tiap orang “seperti yang dikehendaki-Nya” (ay.11).
Mari gunakan keunikan yang telah diberikan Roh Kudus kepada kita untuk memuliakan Allah dan melayani saudara-saudari seiman kita dalam Tuhan. — Evan Morgan
Apa keunikan karunia rohani Anda, dan bagaimana Anda dapat menggunakannya hari ini? Mengapa kita tidak sepatutnya iri terhadap karunia rohani orang lain?
Wawasan:
Kepada gereja Korintus yang sedang bergumul dengan perpecahan besar, Paulus menulis tentang karunia-karunia Roh. Tujuannya ialah untuk memulihkan perpecahan itu dan menyesuaikan cara pandang umat percaya terhadap peran dan keunggulan mereka masing-masing. Salah satu hal pertama yang Paulus katakan adalah bahwa karunia-karunia itu diberikan untuk kebaikan bersama. Artinya, apapun karunia itu, manfaatnya adalah bagi kepentingan orang lain.