Dinamika Hari Ciptaan Tuhan
Pengkhotbah 7:13,14
13 Perhatikanlah pekerjaan Allah! Siapakah dapat meluruskan apa yang telah dibengkokkan-Nya? 14 Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang inipun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya. (Pkh 7:13,14)
Salah satu fantasi tentang kehidupan ideal yang ingin dimiliki manusia adalah kehidupan tanpa kesulitan. Kehidupan ideal yang dibayangkan banyak orang adalah : makanan dan minuman enak tercukupi, memiliki rumah besar indah, kesehatan selalu baik walaupun hasrat mengkonsumsi makanan tidak dikendalikan, rumah tangga harmonis, anak-anak yang pintar dan taat kepada orang tua. Kehidupan indah yang dibayangkan banyak orang merupakan sorga di bumi. Karena itu banyak orang Indonesia yang menyukai sinetron. Karena sinetron merupakan visualisasi dari kehidupan ideal yang ingin mereka miliki.
Orang Indonesia juga sangat suka berjalan-jalan dan makan di mal. Karena mal memberikan suasana ideal dambaan banyak orang, dimana suhu udara selalu sejuk terkendali, tidak ada panas, tidak ada debu, tidak ada sampah. Benar-benar berbeda dengan dunia di luar mal yang selalu panas, berdebu, banyak sampah, berangin. Mal membius pengunjungnya tentang dunia ideal yang ingin mereka miliki.
Sebagian orang percaya juga dipengaruhi pandangan tersebut. Bahkan theologi kemakmuran dibangun untuk merefleksikan kehidupan ideal yang dibayangkan banyak orang tidak percaya di dalam kehidupan orang percaya.
Kenyataannya, hidup tidak seperti itu. Hidup selalu diisi bergantian antara suka dan duka, tawa dan tangis, sehat dan sakit, dingin dan panas, hujan dan kering. Begitu banyak hal menyenangkan hadir di dalam kehidupan manusia dalam berbagai bentuknya. Tetapi juga begitu banyak hal tidak menyenangkan hadir di dalam kehidupan manusia dalam berbagai wujudnya.
Suhu udara yang panas dan berdebu dihadirkan supaya manusia mengerti nikmatnya udara yang sejuk. Sakit diijinkan Tuhan terjadi supaya manusia menghargai kesehatan. Angin berdebu dihadirkan Tuhan supaya manusia menghargai udara yang bersih. Tangis diijinkan Tuhan supaya manusia mengerti senangnya tertawa. Kesedihan diijinkan Tuhan terjadi supaya manusia bisa menikmati kebahagiaan ketika datang menghampiri. Tanpa mengalami kontras situasi, manusia tidak akan bisa menghargai anugerah Tuhan di dalam hidup mereka. Kita akan lebih menghargai arti listrik setelah kita mengalami pemadaman lebih dari 12 jam yang merepotkan. Manusia akan menghargai sesuatu setelah kita kehilangan sesuatu tersebut, maka dari itu hargai dan syukuri sekecil apapun berkat yang Tuhan hadirkan ada dalam kehidupan kita saat ini.
Manusia diberikan kemampuan untuk menyesuaikan diri. Manusia diberikan fleksibilitas dalam menghadapi situasi yang berubah. Manusia diberikan kelenturan untuk menata ulang dirinya sesuai perubahan situasi yang dialami. Elemen jiwa yang membuat manusia lebih lentur dalam menghadapi dinamika kehidupan adalah hadirnya ucapan syukur dan keberserahan penuh pada pimpinan Tuhan setiap hari. Kiranya kita senantiasa diberikan hati yang semakin bijaksana untuk menghitung hari-hari kita dengan terus bersyukur dan berserah menatap hari depan. Tuhan berkenan bagi setiap umat yang taat dan mengandalkan kekuatanNya.
[Ditulis berdasarkan buku “Merayakan Hidup” oleh Eka Darmaputera dan buku “Pengkhotbah” oleh Derek Kidner]